Saturday, August 22, 2020

Latar Belakang :: Foreign Language Essays

Latar Belakang Kasus pembobolan Bank BNI menjadi isu yang mengejutkan masyarakat Indonesia di akhir tahun 2003, dimana Bank BNI mengalami kerugian sebesar Rp 1,7 triliun yang diduga terjadi karena adanya transaksi ekspor fiktif melalui surat Letter of Credit (disingkat L/C). Kasus ini menjadi fenomenal karena selain merugikan keuangan Bank BNI tetapi juga berimbas pada keuangan negara secara makro. A.     Profil Singkat Bank BNI Bank BNI didirikan pada tahun 1946. Perusahaan publik ini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Bank BNI merupakan bank terbesar nomor 3 di Indonesia setelah Bank Mandiri dan BCA dengan complete aset pada tahun 2003 sebesar IDR. 131,49 triliun. Visi Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja Misi Memaksimalkan partner esteem dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer Budaya Perusahaan 1.     BNI adalah bank umum berstatus perusahaan publik. 2.     BNI berorientasi kepada pasar dan pembangunan nasional. 3.     BNI secara terus menerus membina hubungan yang saling menguntungkan dengan nasabah dan mitra usaha. 4.     BNI mengakui peranan dan menghargai kepentingan pegawai. 5.     BNI mengupayakan terciptanya semangat kebersamaan agar pegawai melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional. B.     Ringkasan Kasus      Awal terbongkarnya kasus menghebohkan ini tatkala BNI melakukan review interior pada bulan Agustus 2003. Dari review itu diketahui bahwa ada posisi euro yang gila-gilaan besarnya, senilai 52 juta euro. Pergerakan posisi euro dalam jumlah besar mencurigakan karena peredaran euro di Indonesia terbatas dan kinerja euro yang sedang baik pada saat itu. Dari review akhirnya diketahui ada pembukaan L/C yang amat besar dan negara bakal rugi lebih satu triliun rupiah. Penjelasan mengenai L/C fiktif BNI tersebut adalah sebagai berikut : -      Waktu kejadian : Juli 2002 s/d Agustus 2003 -      Opening Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. -      Total Nilai L/C : USD.166,79 juta and EUR 56,77 juta atau sekitar Rp. 1,7 trilyun -      Beneficiary/Penerima L/C : 11 perusahaan dibawah Gramarindo Group dan 2 perusahaan dibawah Petindo Group -      Barang Ekspor : Pasir Kuarsa dan Minyak Residu -      Tujuan Ekspor : Congo dan Kenya -      Skim : Usance L/C Kronologi : 1.     Bank BNI Cabang Kebayoran Baru menerima 156 buah L/C dengan Issuing Bank : Rosbank Switzerland, Dubai Bank Kenya Ltd, The Wall Street Banking Corp, dan Middle East Bank Kenya Ltd. Oleh karena BNI belum mempunyai hubungan koresponden langsung dengan sebagian bank tersebut di atas, mereka memakai bank go between yaitu American Express Bank dan Standard Chartered Bank. 2.     Beneficiary mengajukan permohonan diskonto wesel ekspor berjangka (kredit ekspor) atas L/C-L/C tersebut di atas kepada BNI dan disetujui oleh pihak BNI.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.